Lapas Permisan Berikan Bantuan Sosial Kepada Keluarga WBP

NUSAKAMBANGAN – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Permisan Nusakambangan menggelar kegiatan pemberian bantuan sosial (bansos) kepada keluarga Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang kurang mampu di wilayah Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen). Acara tersebut dilaksanakan di Aula Lapas Permisan dan dihadiri oleh Kepala Lapas Permisan, Ahmad Hardi beserta para pejabat struktural, dan wbp beserta keluarganya, Selasa (19/11).

Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Kalapas Permisan yang menyampaikan pentingnya bantuan sosial sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi keluarga WBP, khususnya yang menghadapi kesulitan ekonomi. Hardi juga menegaskan bahwa bantuan sosial ini merupakan tindak lanjut dari perintah Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto yang menginstruksikan pelaksanaan bantuan bagi WBP dan keluarganya.

Baca juga: Kemenkumham Jateng: Pentingnya Pendirian Sentra KI Di Perguruan Tinggi

"Bantuan sosial ini kami harap dapat meringankan beban keluarga WBP yang berada dalam kondisi kurang mampu. Kami berkomitmen untuk terus memberikan perhatian dan dukungan kepada mereka, terutama dalam masa-masa sulit seperti sekarang, " ujar Kalapas Permisan.

Setelah sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan bantuan secara simbolis kepada empat WBP beserta keluarga mereka. Bantuan tersebut berupa sembako, kebutuhan dasar yang diharapkan dapat membantu keluarga WBP dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca juga: Pendaftaran Seleksi Program Gelar Beasiswa Indonesia Bangkit Diperpanjang Sampai 10 Juli 2023

Kegiatan berlangsung dalam suasana yang kondusif dan lancar, dengan para penerima bantuan mengungkapkan rasa terima kasih atas kepedulian yang diberikan. Mereka berharap, bantuan yang diterima dapat membantu memperbaiki kondisi ekonomi keluarga di tengah keterbatasan.

Kegiatan ini adalah bagian dari upaya Lapas Permisan untuk mendukung keluarga WBP dalam menghadapi tantangan ekonomi serta memastikan bahwa mereka tidak merasa ditinggalkan meskipun anggota keluarga mereka sedang menjalani masa pidana. Kegiatan ini juga sebagai implementasi dari komitmen pemerintah untuk memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Baca juga: Rektor Unud Hadiri Seminar Haluan Pembangunan Bali Masa Depan "100 Tahun Bali Era Baru"